Kisah Thomas Alva Edison dan ibunya, Nancy Matthews Elliott, sering dianggap sebagai salah satu contoh luar biasa tentang kekuatan cinta dan keyakinan seorang ibu terhadap anaknya. Namun, beberapa rincian dalam cerita ini telah menjadi bahan perdebatan mengenai keakuratan historisnya.
Kisah yang Populer
Menurut cerita yang banyak beredar, suatu hari Thomas kecil pulang dari sekolah dengan membawa sepucuk surat dari gurunya untuk ibunya. Ketika ibunya membaca surat itu, ia menangis tetapi kemudian membacakannya dengan suara keras kepada Thomas: *"Anak Anda adalah seorang jenius. Sekolah ini terlalu kecil untuknya dan tidak memiliki guru yang cukup baik untuk mengajarinya. Tolong ajari dia sendiri di rumah."*
Bertahun-tahun kemudian, setelah ibunya meninggal dunia dan Thomas telah menjadi salah satu penemu terbesar abad ke-20, ia menemukan surat asli tersebut di antara barang-barang peninggalan ibunya. Isi sebenarnya dari surat itu ternyata sangat berbeda: *"Anak Anda mengalami gangguan mental. Kami tidak bisa lagi menerimanya di sekolah ini."* Setelah membaca surat itu, Thomas menangis dan menulis dalam buku hariannya bahwa ia adalah anak yang dianggap "bodoh," tetapi berkat ibunya yang heroik, ia menjadi seorang jenius[1][2][4].
Fakta Historis
Meskipun kisah ini sangat inspiratif, beberapa sumber menyatakan bahwa cerita tersebut tidak sepenuhnya akurat:
- Dalam kenyataan, Thomas Edison memang pernah dianggap "addled" (bingung atau lamban) oleh gurunya karena ia kesulitan mengikuti metode pembelajaran tradisional. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh disleksia yang dialaminya[6][8].
- Ibunya, Nancy Edison, marah atas perlakuan gurunya dan memutuskan untuk mengeluarkan Thomas dari sekolah. Ia kemudian mengajarinya sendiri di rumah (homeschooling). Nancy memberikan dukungan penuh kepada Thomas dan mendorong rasa ingin tahunya yang besar[6][8].
- Tidak ada bukti historis bahwa surat seperti yang diceritakan dalam kisah populer itu benar-benar ada. Kisah tersebut lebih merupakan narasi simbolis untuk menggambarkan pengaruh besar Nancy Edison terhadap kehidupan putranya[6][9][10].
Pengaruh Ibu Thomas Edison
Nancy Edison memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan putranya:
- Ia memberikan pendidikan di rumah dengan penuh kesabaran dan dedikasi.
- Nancy terus meyakinkan Thomas bahwa ia adalah anak yang cerdas dan mampu mencapai hal-hal besar.
- Dukungan emosional dan keyakinan Nancy membantu Thomas mengatasi rasa rendah diri akibat perlakuan negatif dari sekolah.
Kesimpulan
Kisah ini, meskipun sebagian besar bersifat simbolis, tetap menjadi inspirasi tentang bagaimana keyakinan orang tua dapat membentuk masa depan anak. Nancy Edison adalah contoh nyata seorang ibu yang tidak menyerah pada pandangan negatif orang lain terhadap anaknya. Berkat dukungan tanpa syarat dari ibunya, Thomas Alva Edison tumbuh menjadi salah satu penemu terhebat sepanjang masa dengan lebih dari 1.000 paten atas namanya, termasuk bola lampu pijar dan fonograf[4][8].
Citations:
[1] https://www.fimela.com/parenting/read/4696765/memaknai-perjuangan-ibu-thomas-alva-edison-ciptakan-semangat-mendidik-anak-dengan-cinta
[2] https://www.dapentelkom.co.id/kisah-thomas-alva-edison[3] https://www.lighthousecommunity.global/post/how-thomas-edison-s-mother-was-the-making-of-him
[4] https://ika.uii.ac.id/news/detail/kearifan-ibunda-thomas-alva-edison-dalam-mendidik-anak-165
[5] https://www.linkedin.com/pulse/thomas-edison-mothers-letter-changed-world-joseph-lynn
[6] https://jalahoaks.jakarta.go.id/detail/HOAKS-Ibu-Thomas-Alva-Edison-Sembunyikan-Surat-Yang-Menyatakan-Anaknya-Bodoh
[7] https://englishbookgeorgia.com/blogebg/thomas-edison-mothers-letter-changed-the-world/
[8] https://sains.sindonews.com/read/870695/768/di-balik-kisah-thomas-alva-edison-dikeluarkan-dari-sekolah-1661836099
[9] https://rabbiefremgoldberg.org/thomas-edison
[10] https://aish.com/thomas-edisons-mother-the-power-of-words/
