Mengapa China Ngotot Mempertahankan Taiwan, Padahal Taiwan Hanyalah Pulau Kecil?

 

(TSMC) Taiwan Semiconductor Manufacturing Company

Ini adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan semikonduktor terbesar di dunia, kantor pusat dan operasi utama tsmc yang berada di kota Hsinchu,Taiwan termasuk salahsatu perusahaan chip semikonduktor terbesar di dunia.

Karena dominasi ekonomi dan kemajuan chip | Taiwan, tentu saja kalau China berhasil menguasai Taiwan secara otomatis China menguasai hampir setengah 50-60 persen persediaan chip global, apalagi Amerika sekarang lagi deketin Taiwan untuk buka pabrik chip di Amerika yang bernilai miliaran dolar.

Perusahaan (TSMC) ini termasuk di antara 10 perusahaan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar terbesar di dunia dengan lebih dari 400 miliar dolar lebih tinggi dari PDB negara seperti Singapura

Tidak hanya itu semi konduktor merupakan bahan penting dalam produksi tipe elektronik komponen yang sangat diperlukan dalam produk teknologi saat ini dari televisi, telepon hingga peralatan militer seperti rudal, pesawat tempur Oleh karena itu peran tsmc tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga mempengaruhi situasi politik dunia Tidak kalah dengan Migas.

Banyak perusahaan teknologi besar di dunia termasuk perusahaan raksasa Apple MediaTek atau Nvidia atau AMD tidak memproduksi Chip sendiri yang mana perusahaan-perusahaan Ini mempercayakan tsmc untuk memproduksi yang mereka rancang ini adalah bentuk outsourcing Namun karena tsmc begitu besar menjadikannya bukan sekadar perusahaan outsourcing biasa tetapi memegang posisi penting secara sistemik di pasar global Taiwan dengan tsmc mendominasi industri manufaktur semikonduktor terbaru menunjukkan bahwa Taiwan menyumbang 55 hingga 66% dari pangsa pasar manufaktur semikonduktor global

Selain itu meskipun merupakan perusahaan Taiwan yang beroperasi di bidang utama tsmc masih memiliki hubungan ekonomi dengan China, Pasar Besar tepat di sebelahnya namun belakangan ini ketegangan antara AS, Taiwan dan China telah memaksa tsmc untuk sepenuhnya bersandar pada satu sisi.

Risiko konflik Politik antara dua Selat Taiwan membuat perusahaan Taiwan tsmc terpaksa mempertimbangkan untuk mengalihkan produksi mereka,

Perusahaan terpenting di Taiwan ini sejak awal 2020 tsmc telah berkembang di luar negeri dengan pusat-pusat baru di AS dan Jepang dan mungkin Eropa segera.

Memang tidak mudah menjawab pertanyaan ini, apalagi kalau penanya sudah ter"brain wash" oleh media barat bahwa Taiwan adalah "negara damai", sementara mainland adalah "evil communist".

Ok gini, agar mudah dibayangkan kita bikinkan cerita yg mungkin relate dengan keadaan Taiwan-China walau gak persis sama

tahun 65 di Indonesia ada perang saudara (atau pemberontakan) dimana PKI berhasil dikalahkan dan semua pemimpin nya ketangkep & dihukum - hingga menjadi sejarah Indonesia seperti saat ini.

Tetapi, bagaimana kalau (pada alternate universe), ada sebagian tentara dan pemimpin PKI yg lolos dan membentuk pemerintahan sendiri di (misalnya) pulau Lombok. Mereka membentuk negara yg bernama Republik Demokrasi Indonesia dengan wilayah meliputi seluruh wilayah Indonesia yg sekarang kita kenal. Tapi secara de-facto hanya berhasil mempertahankan Pulau Lombok.

Sementara Republik Indonesia (akhirnya merubah nama jadi Republik Rakyat Indonesia) yang menang perang karena lebih didukung rakyat berdiri kokoh dengan wilayah Indonesia (de-facto minus Lombok). Jadi sekarang ada 2 entity yg ngeklaim wilayah yg sekarang kita kenal dengan Indonesia ini, Republik Rakyat Indonesia dan Republik Demokrasi Indonesia.

(ilustrasi) Republik Rakyat Indonesia menguasai wilayah kuning, Republik Demokrasi Indonesia menguasai wilayah berwarna hijau doang, tetapi keduanya ngeklaim sebagai pemilik seluruh wilayah kuning dan hijau. Keduanya ingin berkuasa di seluruh wilayah tersebut.

Setelah beberapa puluh tahun Republik Rakyat Indonesia semakin kuat dan ingin melakukan reunifikasi, sebisanya secara damai, menyelesaikan perang saudara yg resminya belum berakhir. Sebaliknya Republik Demokrasi Indonesia makin lemah dan ngerasa tidak mungkin bisa menang.

Republik Demokrasi Indonesia mulai kepikiran bagaimana kalau mengurangi klaimnya, dan menjadi Republik Demokrasi Lombok dengan wilayah Lombok doang, Terlebih dengan hasutan negara api di selatan yg ingin memecah belah dan melemahkan Indonesia, saingan paling kuat pada saat ini.

Pertanyaannya : apakah Republik Rakyat Indonesia (alternate universe) yg menguasai seluruh Indonesia ( kecuali Lombok ) bersedia melepaskan klaimnya atas pulau Lombok tersebut? Jelas Tidak

Pertama : tidak ada negara yg mau begitu saja melepas wilayah kedaulatannya.

Kedua : Bagaimana kalau sampai republik Lombok (alternate universe) benar benar bediri dan negara api menempatkan pangkalan militer di pulau Lombok untuk merongrong wilayah Indonesia sekitarnya? atau bahkan menjadi negara boneka negara api di selatan? Tentu itu menambah pertimbangan Republik Rakyat Indonesia untuk menolak keras berdirinya Republik Lombok. Dan dari dulu klaim atas wilayah Lombok tersebut tidak pernah dilepas. Bahkan hampir semua negara ( termasuk negara api ) sebenarnya mengakui klaim tersebut.

Jadi yg dilakukan "negara" Lombok tersebut sekarang adalah SEPARATISME, bukan lagi perang saudara yg belum selesai

Ok kembali ke realitas.

Ingat betapa marahnya kita saat Sipadan Ligitan diklaim menjadi wilayah Malaysia?

Ingat betapa marahnya kita saat Natuna dikalim sebagai wilayah China?

Ingat betapa marahnya kita saat ada gerakan GAM, RMS, OPM?

Kira kira begitu perasaan warga dan pemerintah mainland China terhadap Taiwan.

Ingat, ini kita membicarakan alternate universe lho, walau nama namanya dimiripkan dengan negara kita saat ini.

Hanya agar lebih mudah kita pahami, tentu jangan diharapkan semua contoh 100% sama apple to apple

Mengenai apa yg sudah dilakukan pemerintah Taiwan terhadap mainland China, silahkan digoogle sendiri, banyak yg "terjadi". Termasuk betapa korupnya pemerintahan ROC hingga menyebabkan perang saudara. Jelas bukan asal "damai" seperti yg diklaim dalam pertanyaan. Saya tidak ingin kepanjangan ngebahas di sini.

Saran : kalau mencari info yg berimbang, jangan dari media barat yg selalu menjelekkan Mainland China doang, minimal baca versi kedua pihak. Atau cari sumber yg objektif.