Perang Romawi - Islam Bizantium

1
Perang Romawi - Islam Bizantium

Perang Islam Bizantium-Romawi mengacu pada pertempuran antara tentara Muslim Arab dan tentara Kekaisaran Romawi Bizantium yang sebagian besar beragama Kristen. Perang ini terjadi dalam periode terpanjang dalam sejarah perang manusia yaitu selama 820 tahun dari tahun 633 M hingga tahun 1453 M.

Pertempuran ini terjadi pada tahap awal di bawah pemerintahan Nabi Muhammad SAW yaitu Perang Mu'tah dan Perang Tabuk serta kerajaan Khulafa al-Rasyidin sekitar tahun 633 M hingga 655 M.

Kemudian disusul Kerajaan Bani Ummaiyyah dari tahun 661 M hingga 1031 M, Bani Abbasiyyah yang berujung pada rangkaian Perang Salib dari tahun 1091 M hingga 1291 M, hingga pemerintahan Turki Usmani yang berhasil mengakhiri Kekaisaran Romawi Bizantium sekitar bulan Mei 1453 M.


Kondisi saat ini

Kedua kerajaan Romawi Bizantium dan Sassanid Persia menganggap bangsa Arab bukanlah ancaman besar bagi mereka saat itu. Hal ini didasarkan pada situasi logistik, medan perbukitan, aktivitas sehari-hari bangsa Arab dan informasi yang didapat dari mereka yang tinggal di perbatasan tanah Arab.

Bangsa Arab pada masa itu dikenal sebagai bangsa yang liar dan keras yang suka membuat kekacauan di perbatasan wilayah kekuasaan kedua kerajaan. Struktur masyarakatnya yang sulit diatur baik oleh kerajaan maupun wilayahnya yang sangat minim hasil pertanian membuat kedua kerajaan tersebut tidak tertarik untuk menaklukan jazirah Arab. Karena itulah kedua pemerintahan membentuk pemerintahan koalisi yang berperan sebagai pemerintahan penjaga perdamaian dan penyangga dari kekacauan bangsa Arab.

Untuk itu, didirikanlah kerajaan Lakhmid di Hirah untuk mewakili kerajaan Persia sedangkan kerajaan Ghassan didirikan sebagai simbol kekuatan kerajaan Romawi. Kawasan jazirah Arab kala itu dikenal sebagai pusat persinggahan para pedagang yang hilir mudik saat berbisnis.

Setelah berakhirnya perang antara tentara Romawi Bizantium dengan tentara Persia Sassanid dalam rangkaian terakhir Perang Sassanid-Bizantium di Niniwe pada tahun 627 M, kedua kerajaan tersebut mengalami masalah internal yang serius seperti masalah pajak yang tinggi, benturan sosial budaya antara bangsa Arab. -Kerajaan Persia yaitu Lakhmid yang berkedudukan di Hirah dengan kerajaannya di bawah naungan kerajaan Persia Sassaniyah dan kerajaan Arab-Romawi yang berkedudukan di Ghassan yang berkedudukan di Damaskus di bawah naungan Romawi Bizantium. Terlebih lagi dengan kedua belah pihak mengalami kelelahan setelah sekian lama peperangan dalam rangkaian Perang Sassanid-Bizantium.

Sepeninggal Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, seluruh penduduk jazirah Arab yang bersatu di bawah agama Islam mulai menjadi ancaman besar. Penerus Nabi Muhammad, khalifah Abu Bakar mulai melancarkan serangan ke Syria dan Palestina dan berhasil menyatukan kedua kota tersebut menjadi bagian dari negara Islam.

Namun demikian, kedua kota ini diklaim oleh kekaisaran Romawi atau Bizantium dan juga oleh kekaisaran Persia Sassanid. Peristiwa ini semakin mengubah suasana dan geopolitik serta pengaruh masyarakat Arab terhadap peradaban dunia.


Ancaman

Setelah ancaman militer yang serius dari Arab Islam, kedua kerajaan yang dikejutkan oleh serangan tentara Islam mulai memfokuskan kegiatan ekonominya untuk membiayai pengeluaran militer untuk menghadapi gerak maju tentara Islam.

Kedua imperium tersebut menganggap bahwa serangan tentara Islam bukan hanya untuk membuat kekacauan seperti keadaan Arab sebelum kedatangan Islam, tetapi serangan mereka lebih merupakan rencana untuk memperluas imperium dan menaklukkan wilayah Persia dan Roma.

Ini adalah awal dari serangkaian Perang Bizantium-Romawi di Arab bagian barat dan perang dalam upaya menyebarkan Islam di Persia di Arab bagian timur.


Perang Romawi - Islam Bizantium


Khulafa al-Rashidin

Perang untuk menaklukkan kekaisaran Romawi Bizantium telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad dalam Perang Mu'tah. Belakangan, usaha ini dilanjutkan oleh tiga Khulafa al-Rasyidin paling awal, yaitu Abu Bakar, Umar Al-Khattab dan Utsman bin Affan.

Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, penyebaran agama Islam sempat terhenti karena gejolak internal yang berujung pada Perang Jamal, Perang Siffin dan kemudian berujung pada terbunuhnya Khulafa al-Rasyidin keempat. Terjadi lebih dari sepuluh perang antara tentara Muslim dan tentara Bizantium pada masa pemerintahan Khulafa al-Rasyidin.

Post a Comment

1 Comments
* Tolong Jangan Ngespam Ya. Semua komentar akan ditinjau oleh Admin.
  1. Jual barang elektronik bekas disini:

    https://justpaste.it/7zc5l

    ReplyDelete
Post a Comment