Sebuah suku bangsa di Sulawesi Selatan, Indonesia. Kata 'toraja' berasal dari suku kata 'tau' atau 'to' yang berarti rakyat dan raja atau 'riaja' yang berarti di atas atau gunung. pesisir disebut 'to'-lu' atau 'to-lu-wu', sebagai penyebutan penduduk menurut tempat tinggalnya. yang tinggal di Mamasa di Kabupaten Kutub wzli-Mamasa (Polmas).Lafalan Toraja juga digunakan oleh penguasa Hindia dan Belanda pada abad ke-19, ditujukan kepada banyak suku yang tinggal di wilayah Sulawesi Selatan dan di wilayah Sulawesi Tengah.
Toraja terkenal dengan berbagai upacara adat untuk mengungkapkan suka dan duka. Upacara tersebut berasal dari adat keagamaan leluhur yang disebut 'aluk-tudolo'. Berkaitan dengan kepercayaan tersebut, upacara pemindahan jenazah dari rumah keluarga ke kuburan di goa batu yang dipahat, merupakan upacara yang banyak dikunjungi oleh keluarga yang terikat pada 'tongkonan', yaitu rumah adat dalam kelompok keluarga.Dalam upacara tersebut, puluhan kerbau belang atau disebut 'tedong bunga' sangat mahal disembelih karena cara pengawetannya yang sangat khusus.
Masyarakat Toraja masih menganut kepercayaan aluk-tudolo, namun sudah banyak yang memeluk agama Islam dan Kristen.Kristenisasi dilakukan oleh misionaris Kristen Belanda pada awal abad ke-19, yang kemudian memberikan pendidikan formal dengan membuka sekolah umum.
Rumah adat Toraja disebut 'tongkonan' yang menghubungkan kekerabatan atau keluarga dari suatu cluster. Rumah tongkonan dibangun di atas tanah komunal, menghadap ke utara. Rumah itu terdiri dari tiga ruangan, yaitu ruang depan yang disebut 'sali' yang merupakan tempat duduk, tempat memasak, dan tempat tidur anak-anak. Ruang tengah disebut 'inan-tenga', untuk ruang makan dan tempat tidur orang dewasa. Ruang lain disebut 'sumbung' yaitu tempat tidur para sesepuh atau orang yang dihormati. ruang upacara Posisi tangga untuk naik ke rumah bervariasi, ada yang terletak di basement rumah, ada yang di sampingnya dan ada pula yang terletak di depan rumah.
 |
| Tedong Bonga |
Setelah Perang Dunia Kedua, terutama setelah Indonesia merdeka, banyak orang Toraja yang merantau ke kota-kota, di Sulawesi Selatan dan ke pulau-pulau lain, kekerabatan orang Toraja dalam migrasi sangat erat, orang Toraja hidup berkelompok dan hidup bersama dalam jumlahnya cukup banyak, menurut ikatan rumah adat Tongkonan mereka, masyarakat Toraja juga melakukan silaturahmi atau mengirimkan uang kepada keluarga Tongkonan mereka di Tana Toraja.
Sumber : Lokq Talu Dari Sejarah, Kepercayaan Adat Dan Praktek Budaya Suku Bangsa Di Nusantara.
