PENUNGGU POHON MANGGA BESAR

1


Singkat cerita, dulu sewaktu saya masih kecil, kalau di kampungku lagi musim buah mangga, biasanya anak kecil tuh pada suka nyari mangga jatuh. Nah...dulu saya dan teman-teman suka begitu, Biasanya kalo mau nyari mangga jatuh itu, enakan pagi hari. Jadi ceritanya setelah pulang ngaji kami sudah janjian nih, besok habis subuh mau nyari mangga, kebetulan di kampung saya ada yang punya kebun mangga yang sangat luas dan banyak.

Punya salah satu orang paling kaya di kampung saya, sebenernya kita sudah tahu, karena banyak berita simpang siur kalau kebun mangga itu ada penunggunya. Makanya kebunnya itu sengaja tidak di kasih pembatas. Tapi dulu kan kita masih bocah ya, jadi gak begitu takut kalau suah nekat san bukannya takut malah penasaran. Jadi waktu itu kami ada 6 orang, seingat saya 2 orang temanku, adek sepupu, sama kakakku yangg paling tua.

Nah kakakku-kan orangnya iseng banget, aku gak setuju kalau dia ikut nyari mangga juga, soalnya suka ngawur bicaranya. Esok paginya setelah selesai sholat subuh, kami kumpul di rumah nenek saya, kebetulan lokasi rumah nenek saya bersebelahan dengan kebun mangga yang punya orang kaya tadi. Jaraknya hanya sekitar kurang lebih 50 meter-lah. 

Di kampung saya kalau masih jam 5 pagi, itu masih gelap dan kami mikirnya kalau pagi itu gak mungkin ada hantu atau apa lah, karena kami-kami ini masih pada polos kali ya, jadi mikirnya begitu. Jadilah kami merencanakan nyari mangga, sambil terus jalan, kami berpencar, masing-masing pada bawa senter sendiri sambil nyari, kami sambil ngobrol. 

Kakakku bukannya nyari mangga, malah dia nakut-nakutin kami, sambil mainin senter menyoroti segala arah. Dia bilang gini, itu ada pocong, Ih di sana ada kuntilanak, ada genderuwo, ada tuyul lagi metik mangga. Aku dan temen-teman pada kesel. Kami cuekin aja, paling kalau ada dia duluan yang ngeliat, soalnya'kan dia yang manggil melulu.

Setelah 30 menit lamanya akhornya aku dapat mangga, temenku juga dapat, itu sekitar jam 5:30 pagi, sudah  terdengar suara-suara orang mau pergi ke sawah. Tiba-tiba kakaku berlari kenceng sambil nangis dan larinya kaya orang liat sesuatu serem, kami yang liat dia tiba-tiba lari, sontak juga dan refleks ikut lari terbirit-birit.

Padahal kami gak tahu dia lihat apaan, setelah keluar dari kebun mangga itu, kakakku sudah lari duluan ke rumah nenek. Kami bingung, kata temenku bilang gini "Alah dasar kakakmu suka banget nakutin orang, paling dia lari begitu juga nakutin kita biar kita udahan nyari mangga nya." 

Akhirnya kami pulang, lumayan sudah dapat mangga, sesampainya di rumah nenek, kakak-ku nampak kayak ketakutan, pandangannya kosong, badannya panas, dan sudah ke dokter di kasih obat masih aja gak sembuh. Kakakku juga gak mau cerita, apa yang terjadi. Akhirnya aku ceritain, kalau dia tiba-tiba lari kayak orang ketakutan pas lalgi nyari mangga di kebun sebelah. 

Akhirnya Bapakku berinisiatif pergi ke orangg pinter, kalau jaman dulu andalannya dukun. Bapakku cerita kalau kakakku, habismain di kebun, pulangnya sudah begitu, kayak orangg lagi ketakutan. Singkat cerita, si dukun itu bilang, kalau kakaku, dilihatin penunggu pohon mangga di situ, katanya untung anak ini bisa lari, kalau gak, sudah di bawa sama penunggu pohon itu. 

Setelah di minumkan air dari orag pinter tadi, Alhamdulillah kakak-ku sembuh, kami sekeluarga gak ada yang berani bertanya, apa yangg sebenarnya dia lihat dan alami, tapi sekitar beberapa hari kemudian dia cerita sendiri, kalau dia ngelihat orang yang bentuknya besar, berbadan tinggi dan berbulu, hitam pekat.

Yangg bikin dia ketakutan itu, katanya pas lihat matanya menyorot merah, sejak kejadian itu, kakakku jadi penakut sampai sekarang. Pada intinya kita boleh bercanda, tapi ingat jangan bercanda soal hantu, sebab mereka selalu ada di sekitar kita, nereka bisa melihat aktivitas kita, sedangkan kita tidak bisa liat aktivitas mereka. 

Post a Comment

1 Comments
* Tolong Jangan Ngespam Ya. Semua komentar akan ditinjau oleh Admin.
Post a Comment