Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

1
 
Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Sudah 77 tahun negara sudah merdeka, tapi beda halnya dengan masyarakat Kec. Seko dan Rampi harus mengalami pahitnya akses jalan yang terisolasi dan terpencil. Kondisi geografis yang bergunung-gunung di jantung Sulawesi membuat daerah ini menjadi sangat sulit untuk diakses. Masyarakat disana serasa terpenjara di tanah kelahiran mereka sendiri, gimana gak tersiksa, tarif ojek kedua daerah tersebut tidaklah murah dan mana lagi pesawat yang ada, hanya 1- 2 kali dalam seminggu dan itupun antri berlama-lama, saking banyaknya yang mau mendaftar.

Kita tahu daerah terpencil di Indonesia sangatlah banyak dan bukan cuma di Seko dan Rampi. Contohnya Papua yang mana banyak daerah terpencil yang sangat sulit diakses karena jalan darat memang tidak pernah ada. Daerah seperti ini hanya memungkinkan dikunjungi menggunakan penerbangan perintis dengan pesawat ringan. Seko hanya berjarak 126 km dari ke Kec. Sabbang dan Rampi berjarak 86 km dari Masamba. Status jalan Seko dan Rampi pun termasuk jalan propinsi yang keberadaannya sudah ada semasa zaman penjajahan Belanda.

Siapa yang tidak kenal Seko dan Rampi, termasuk Rongkong di wilayah pegunungan Kab. Luwu Utara. Mengenai dan membicarakan Seko orang pasti akan ingat tentang tarif ojeknya yang termahal. Membicarakan Rampi, orang akan ingat baju kayu dan juga ojek termahal juga se-Indonesia dibandingkan Seko. Sementara berbicara Rongkong, orang akan ingat tenun Rongkong yang indah.  

SEKO
Dulunya, masyarakat Seko untuk mengangkut hasil bumi-nya ke kota Masamba atau Sabbang dengan berkuda selama 3 s/d 4 hari, dinamakan Matteke. Sedangkan kuda digunakan mengangkut barang disebut Kuda Patteke. Jika tidak ada kuda, masyarakat seko akan berjalan kaki selama 2 s/d 5 hari. Sedangkan waktu tempuh menaiki ojek itu bisa sampai 2 s/d 3 hari perjalanan di hutan belantara di musim hujan, jika musim kemarau cuma 1 hari bisa sampai di Kec. Seko. Beda lagi juga dengan menaiki pesawat cuma memakan waktu kurang lebih 15 menit jika tidak ada halangan atau hambatan diatas udara seperti banyaknya kabut dan awan saat mau mendarat.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Kondisi jalan yang begitu licin dan lumpurnya begitu dalam, motor bebek ojek haruslah dimodifikasi sepeniuhnya. Ban motor diganti dengan ban khusus motor trail. Gear motor 15 harus diganti dengan gearr 25 begitu juga dengan knalpot wajib ditinggikan hingga mendekati sadel, shock-breaker depan dan belakang juga diperkuat serta standar tengah motor harus di keluarkan agar motor tak kandas di tengah-tengah kubangan lumpur.

Memodifikasi motor belumlah cukup sebagai bekal untuk melintas jalan menuju Seko. Pengojek juga harus membawa peralatan cadangan untuk berjaga-jaga, contohnya ban dalam, kunci-kunci, pompa angin, oli, bensin 5 liter dan tentunya kampas rem. Ada juga yang bawa parang untuk mengantisipasi hadirnya binatang buas, monyet, ular, dll, menyingkirkan pohon yang tumbang dan membawa tenda darurat jika saat bermalam dihutan. 


Untuk mempermudah mengangkut secara stabil beban berat, sadel bagian belakang diberi alas berupa papan kayu atau balok kecil dan semua barang harus diikat dengan karet bekas ban dalam motor. Posisi barang di atas motor pun diatur sedemikian rupa agar seimbang dan tidak mengganggu pengojek saat mengendarai motor. Disaat musim kemarau dengan kondisi jalan kering, pengojek berangkat dari Kec. Sabbang jam 8 pagi dengan muatan berupa barang-barang material atau kebutuhan lainnya akan tiba di Seko jam 3 atau 6 sore setelah menempuh perjalanan sejauh 126 km kurang lebih 7 s/d 8 jam.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Pengojek Seko selalu berangkat bersama-sama dalam satu rombongan apalagi disaat musim hujan, agar mereka bisa saling membantu melewati kubangan lumpur di sepanjang jalan. Untuk mengurangi resiko akibat licinnya jalan, pengojek kadang melapisi bannya dengan rantai. Pecah lahar, ban bocor dan rantai putus sudah biasa bagi para pengojek Seko. Jatuh dari motor itu sudah dianggap semata hiburan di tengah susahnya medan, apalagi tetenggelam di kubangan lumpur itu juga sudah makanan mereka sehari-hari.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Kebanyakan pengojek Seko mampu memperbaiki motornya secara mandir, andaikan tak mampu memperbaikinya, mereka akan menunggu pengojek lainnya yang akan lewat untuk membantunya atau meminjam cadangan onderdil motor milik temannya apabila pengojek yang bersangkutan kehabisan suku cadang. Terkadang pula menghadapi pohon tumbang, tanah longsor, jembatan putus dan bertemu kerbau liar, dan sering bermalam di tengah jalan, berselimutkan kabut dan dinginnya malam yang menusuk kulit. 

Jadi tarif ojek ke Seko berkisar antara 1,2 juta s/d 1,5 juta pulang-pergi dan mahalnya tergantung kondisi cuaca sedangkan menaiki pesawat seharga 200-400ribu, harga tiket sudah termasuk subsisi dari Pemerintah, dikarenakan jumlah kursi penumpang yang terbatas, banyak yang antri bahkan sampai berminggu dan berbulan-bulan untuk mendapatkan tiket pesawat.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

RAMPI
Kecamatan Rampi terletak di dataran tinggi pegunungan Kab. Luwu Utara, tepatnya di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, 6 desa yang ada di Kec. Rampi dan dihuni kurang lebih 3.546 jumlah jiwa penduduk. Meski hanya berjarak 84 kilometer dari kota Masamba tapi ditempuh hingga 2 s/d 5 hari tergantung kondisi cuaca. tak beda jauh dengan sepeda motor Seko di modifikasi habis-habisan dan bisa juga lewat pesawat kalau jalur udara.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Akses yang berupa jalan setapak, tebing bebatuan, pendaikan bukit pegunungan yang begitu tinggu dan terowongan yang layaknya tidak bisa dilewati kendaraan roda dua harus berani di daki dan di terobos, yang mana merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk menyusuri pegunungan desa terpencil Rampi. Sudah 77 tahun Indonesia merdeka masyarakat Rampi belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan itu, karena pemerataan insfrasruktur jalan, pembangunan, pendidikan dan tenaga kesehatan belum tercukupi dan terbangun.

Ojek merupakan sarana akses pilihan, sebab warga Rampi butuh juga kebutuhan pokok, kalau hanya mengharapkan jasa pesawat kargo yang di subsidi Pemda setempat tidak akan bisa mencukupi kehidupan warga disana, sebab angkutan kargo hanyalah terbatas karena tidak semua kebutuhan bisa di angkut, contohnya BBM dan masih banyak lagi yang diaman barang tersebut tidak bisa dikirim lewat kargo pesawat.

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Selain naik ojek, warga Rampi juga terkadang memili jalan kaki karena mungkin mereka tidak bisa bayar tiket pesawat atau tidak kebagian tiket, apalagi naik ojek yang biayanya sangat mahal. Tiket pesawat menuju Rampi harganya kurang lebuih 300 ribuan, sedangkan ojek jelas lebih mahal dibanding dengan tiket pesawat, bertarif 1,2 juta s/d 1,6 juta tergantung kondisi jalan dan cuaca. Beda lagi jika menunju ujung Rampi yakni Desa Tedeboe, harganya bisa sampai 2juta pulang-pergi. Artinya kita bisa bayangkan betapa mahalnya tarif ojek menuju Rampi. Makanya kenapa warga Rampi tidak jarang memilih jalan kaki hingga menempuh waktu 2-3 hari perjalanan. 

Rampi dengan ketinggian 1.635 meter dari permukaan air laut dengan jarak 84 kilometer dari Ibu Kota Luwu Utara (Masamba). Untuk menuju ke lokasi ini cuma bisa dilalui dengan kendaraan ojek melewati jalan lereng gunung Baliase. Tukang Ojek Rampi, bukan tukang ojek seperti biasa di tempat lain. Seperti Go-Jek ataupun ojek onlinenya, hehee, profesi tukang ojek ini harus punya skill atau keahlian dalam membawa sepeda motor, tentu juga stamina dan kondisi motor harus prima. 

Daerah Manakah Ojek Termahal Se-Indonesia?

Biasanya gear depan dan belakang sudah tidak sesuai lagi standarnya, gear depan rata-rata menggunakan diameter 8-10 sementara belakang diameter 45-50 agar dapat mendaki gunung dan melintasi medan yang ekstrim sepanjang lereng gunung yang terjal karena tidak ada badan jalan, hanya pinggir tebing dan jalan setapak yang lebarnya cuma 50-60cm, dimana kedua sisi, sebelah kanan adalah gunung dan sebelah kiri ada jurang, yang admin pernah rasakan atau pernah naik ojek ke Rampi, dimana kedalaman jurang tersebut ratusan meter, ihh ngeri, dan saya pun turun dari kendaraan karena takutnya dibonceng melewati jalan setapak itu, dan saya melihat kebawah jurang tersebut di penuhi dengan perkampungan monyet hitam liar dan besar-besar...duh ngerinya.





Post a Comment

1 Comments
* Tolong Jangan Ngespam Ya. Semua komentar akan ditinjau oleh Admin.
  1. Gabung yuk, menangkan banyak hadiah

    http://bit.ly/3EqK1W9

    ReplyDelete
Post a Comment