Dahsyatnya Virus Flu di Era Perang Dunia I

0

Flu Spanyol

Apakah kalian pernah mendengar atau membaca kalau ada sebuah fenomena atau peristiwa besar yang pernah menggemparkan dunia kala itu dan disebabkan oleh wabah virus. Yang mana virus tersebut sangat berbahaya yang bisa menimbulkan pandemi cuma dalam waktu singkat, dan sampai saat ini tak seorang pun tahu virus asalnya dari mana. Dunia saat itu diguncang sebuah wabah flu mematikan dan tercatat dalam sebuah sejarah yang kelam dan dikenal dengan nama penyakit flu Spanyol. Kisahnya awal merebaknya virus tersebut dimulai bulan Maret 1918, diduga tepat dimana sebelum pasukan AS tiba di medan tempur Eropa, dan lebih mengejutkan para pasukan yang berada di barak  Funston, Kansas tiba-tiba terkena flu dan cuma beberapa hari, ratusan tentara terjatuh sakit, hingga dengan cepat menyebar melalui mobilisasi pasukan dan penduduk ke seluruh penjuru dunia termasuk wilayah Nusantara kita. 

Flu Spanyol

Sedangkan para sejarawan dan peneliti, menyatakan menewaskan 20 hingga 100 juta orang dalam dua tahun, diantara tahun 1918 dan 1920. Sedangkan di wilayah Nusantara angka korban flu Spanyol diperkirakan 1,5 hingga 4,37 juta jiwa itu pun baru di Pulau Jawa dan Sumatera saja. Dalam riset jurnalis BBC World Service Fernando Duarte, dikatakan menewaskan lebih banyak korban dibandingkan korban Perang Dunia I. Saat perang Peloponnesia antara dua kota besar Yunani kuno, Athena dan Sparta, warga Athena bukan cuma menghadapi serangan musuh yang mematikan, juga menghadapi wabah virus tersebut dan menimbulkan kematian sepertiga warga dan militernya selama 4 tahun lamanya. 

Flu Spanyol

Ahli sejarah Yunani ternama, Thucydides, merincikan gejala penyakit misterius itu dikala seseorang yang semulanya sehat-sehat saja, tiba-tiba terserang penyakit aneh, bercirikan terasa panas seperti serasa terbakar di kepala, meradang sampai kemerahan di kelopak mata dan organ dalam tubuh seperti tenggorokan maupun lidah. Jika terjadi peradangan bisa menyebabkan pendarahan dan berbau sangat busuk. Itu baru gejala awal, lalu pasien sering bersin, batuk, diare, muntah-muntah dan sekujur tubuh kejang-kejang. Yang menderita wabah tersebut kulitnya makin memucat, banyak benjolan dan bisul, tenggorokan serasa terbakar dan penderita selalu merasakan haus atau selalu  mau minum. 

Flu Spanyol

Rata-rata warga Athena saat itu yang terserang penyakit flu ini tewas di hari ketujuh atau kedelapan. Dan parahnya penyakit ini jika sampai ke bagian pencernaan bisa menyebabkan lambung terluka dan diare yang parah ditambah dengan daya tahan tubuh yang lemah dan rentan, hingga mengakibatkan kematian. Dari info yang didapatkan cuman sedikit yang selamat, tapi sayangnya yang selamat banyak yang kehilangan jari tangan, jari kaki, penglihatan dan alat vital lainnya. Begitulah kejadian dan sedikit penjelasan tentang pandemi pertama yang terjadi di dunia ini dan tentunya peristiwa nahas tersebut tak bisa dilupakan dalam peradaban manusia.

Flu Spanyol

Wabah flu ini disebabkan tak lain adalah virus Influenza A subtipe H1N1 dimana tingkat kematiannya sangat tinggi dan menyerang yang berusia 20 s/d 40 tahun, terlebih lagi kalangan para lansia. Penularan penyakit ini sangat cepat dan menewaskan 25 juta orang cuma dalam waktu enam bulan, bisa dikatakan menginfeksi seperlima penduduk dunia. Dan admin sudah jelaskan diatas, jenis flu manusia ini asalnya sampai sekarang belum juga ditemukan, tapi baru-baru ini dari Institut Penyakit Menular Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dalam penelitiannya menyatakan kemungkinan besar penyakit influenza itu asalnya dari seekor burung. Tapi anehnya wabah flu itu menghilang begitu saja setelah menewaskan kurang lebih 40 juta orang, dimana jika dibandingkan dengan korban jiwa dalam Perang Dunia Pertama tentunya jauh lebih besar dari korban flu tersebut.

Flu Spanyol

Influenza Komisi bentukan pemerintah Hindia Belanda melakukan sebuah penelitian, mereka menyebarkan kuesioner ke berbagai dokter yang ada di Hindia-Belanda untuk mempelajari penanganan flu Spanyol dari berbagai daerah.yang ada. Dari situlah dibentuknya Influenza Ordonansi di tahun 1920. Tujuan dan fungsinya adalah menerapkan hukuman terhadap para pelanggar, misalnya, peraturan turun-naik penumpang dan angkut barang di pelabuhan. 

Diduga kuat kalau di pelabuhan adalah tempat penyebaran virus flu Spanyol, menurut catatan sejarah perang, Spanyol merupakan negara yang netral selama perang dan tidak mengekang pers, berbeda dengan negara tetangga eropa lainnya dan dari kondisi inilah menjadikan pers bebas mempublikasikan berita awal penyakit tersebut, sehingga orang-orang salah paham kalau penyakit tersebut asalnya dari Spanyol, dan nama flu Spanyol pun menyebar kemana-mana. Tapi sebagian orang berpendapat kalau kebijakan dan pembentukan lembaga tersebut dinilai sudah terlambat, karena wabah virus tersebut saat itu sudah mulai menghilang.

Sebenarnya penyebab cepatnya menyebar virus flu Spanyol karena kurangnya karantina wilayah sehingga virus flu sangat cepat menyebar dan berkembang, dan fasilitas peralatan penelitian ilmu kedokteran saat itu tak begitu lengkap.

Karena parahnya virus flu tersebut, terjadilah 3 gelombang masa penularannya, diantaranya:
1. Musim semi 1918 adalah gelombang pertama, dikatakan cuma wabah flu biasa. 
2. Musim gugur 1918 adalah gelombang kedua dengan angka kematian tertinggi. Dimulai terjadi di Australia Januari 1919 dan akhirnya kembali ke Eropa dan Amerika Serikat.
3. Musim dingin 1919 sampai musim semi tahun berikutnya, dengan angka kematian berkisar antara gelombang pertama dan kedua. Pada akhir perang November 1918 menghentikan penyebaran penyakit itu sangat cepat. Total kematian dari gelombang ketiga, sementara masih dalam jutaan, termasuk tertinggi dari gelombang kedua.

Flu Spanyol

Selama tahun 1918, dengan adanya jalur pelayaran perdagangan, virus ini menyebar hingga ke seluruh dunia mulai dari dataran Amerika Utara, Eropa, Asia, Brasil dan Pasifik Selatan, menewaskan korban terbanyak sepanjang sejarah virus di dunia ini, contohnya di India paling tinggi, dari 100 orang yang tertular, yang mati akibat wabah flu itu sebanyak 5 orang. Demikianlah penjelasan sedikit dari kami tentang virus flu mematikan pertama kali terjadi di dunia yang tak kalah dengan adanya penyebaran Pandemi COVID-19 yang belum lama ini dan tentunya belum juga menghilang dan tertidur lelap. Mari berharap semoga virus seperti itu segera menghilang dari dunia ini dan tak pernah terjadi dan kembali lagi.

Post a Comment

0 Comments
* Tolong Jangan Ngespam Ya. Semua komentar akan ditinjau oleh Admin.
Post a Comment (0)