Sebenarnya asal usul seni beladiri Taichi ini terdapat banyak versi. Tapi yang ramai dan sering kita dengar dimana seni beladiri Tai Chi ini ditemukan oleh seorang pendeta Tao fenomenal bernama Zhang Sanfeng, Chang Shan Feng, atau dikenal juga dengan nama Thio Sam Hong. Dari versi Zhang Sanfeng ini, Tai Chi baru mulai dikenal di pertengahan abad ke-18. Seni beladiri Tai Chi ini dikembangkan oleh seorang pendeta Tao fenomenal bernama Zhang Sanfeng yang hidup pada abad 12 M. Zhang Sanfeng ini dikenal sebagai pendekar hebat “tak terkalahkan”, lalu jadi pendakwah Taoisme di Kuil Wudang. Kematian Zhang Sanfeng adalah sesuatu yang misterius dan tidak diketahui kapan meninggalnya.
Berdasarkan catatan sejarah Tionghoa, kisah dan biographi tentang sang pendekar Taoist ini tidak banyak ditemukan buku atau tulisan mengenai Thio Sam Hong, makanya dia begitu sangat misterius. Asal usul Tai Chi bermula dari seseorang yang bernama Chang Shan Feng, lahir antara tahun 960 sampai 1279 M atau versi lainnya 1247-1447 dan hidup diantara dinasti Song, Yuan (Mongol) dan awal dinasti Ming.
Awalnya dia seorang pendeta Buddha yang tinggal dan belajar di kuil Shaolin ternama saat itu. Tapi Chang Shan merasa, ajaran Buddha tidak begitu memuaskan bagi dirinya. Kemudian dia mulai serius berlatih Kung Fu Shaolin, tak lama kemudian memulai mencari falsafah atau ajaran agama lainnya dan membawanya pada ajaran Taoisme, yakni agama asli dari Tiongkok, berkonsep Yin danYang serta Lima Unsur (tanah, udara, api, air dan logam). Dia memutuskan untuk memperdalam tentang falsafah Yin-Yang dan menerapkannya kedalam ilmu beladiri. Dia menjadi pendeta Tao lalu mengasingkan diri ke gunung Wu-Tang, disanalah dia mendirikan aliran baru untuk mengajarkan ilmu Kungfu barunya.
Kalau kita kembali membahas masa kecilnya, kakeknya itu seorang ahli peramal berdasarkan formasi dan letak bintang-bintang, saat dia berusia 5 tahun Zhang Sanfeng sering sakit-sakitan, dan suatu hari dia mengalami buta, kakeknya langsung bergegas membawanya untuk di obati ke seorang Taose. Dalam waktu seminggu berobat, akhirnya Sanfeng sembuh total. Karena Si Sanfeng ini anak yang baik, Taose yang mengobati Sanfeng begitu menyukainya dan mengangkatnya sebagai murid lalu mengajarinya menulis dan ilmu beladiri.
Dari berbagai versi cerita Chang San Feng ini, ada juga yang mengatakan kalau dia dikenal sebagai murid Shaolin yang membelot, menyempurnakan kungfu Shaolin dan mendirikan perguruan sendiri. Dan versi lainnya dia seorang dewa, pendekar tangguh, tapi semua hal ini adalah mitos belaka. Berdasarkan versi ini, dia dipercaya sebagai pencipta ilmu beladiri Tai Chi, tapi sebenarnya yang dia kuasai itu adalah Neijia (ilmu halus / tenaga dalam), tidak ada hubungannya dengan ilmu Tai Chi. Makanya yang berbeda pendapat mengenai ini mengatakan kalau pencipta ilmu Tai Chi sebenarnya adalah dimulai di zaman dinasti Tang. Saat itu ada 4 aliran besar, Hsu Hsun Ping yang memiliki ilmu jurus 3 Generasi dan Tujuh yang dasar ilmu jurusnya pada Bagua (Eight Trigrams) dan I-Ching, terus Long Quan, dan ada 2 aliran lainnya yang dipimpin oleh Yin Li Xiang dan Cheng Ling Si. Menceritakan kalau Chang San Feng, menggabungkan ilmu ke-4 aliran besar ini dan menciptakan ilmu beladiri Tai Chi.
Menurut kitab sejarah Dinasti Ming dan biografi Thio Sam Hong dikatakan Thio Sam Hong tidak peduli pada iklim atau cuaca, apa panas atau dingin, dia cuma akan mengenakan satu setelan pakaian tambal sulam untuk menangkal angin dan hawa dingin, ditambah jubah butut untuk berlindung terhadap hujan dan salju. Thio Sam Hong tidak begitu memperhatikan penampilan dan kebersihan makanya dijuluki Zhang Lusuh. Suka berkelana ke empat penjuru arah sebagai Taoist atau pengemis dan menjelajahi pegunungan yang sunyi ataupun terkadang ke kota yang ramai untuk menikmati kehidupan.
Konon katanya, dia dalam sehari bisa menempuh jarak ribuan kilometer dan saat bertapa di gunung Wu Dang sering duduk dibawah pohon 5 tua, yang anehnya binatang buas tidak berani mengganggunya. Dia mendaki gunung dengan langkah gesit bagaikan terbang seperti burung, dan pernah menetap cukup lama di kuil Jin Tai Bao Ji, makanya dijuluki "3 Puncak Yang Indah dari Gunung Bao Ji". Berdasarkan catatan sejarah, usia Thio Sam Hong diperkirakan di atas 100 tahun.
Kemudian Thio Sam Hong mengembara lagi ke Provinsi Sichuan, menemui Raja Xian (Zhun Shuang) yang merupakan anak ke-11 Zhu Yhunzhang pendiri Dinasti Ming. Dia sangat menghormati dan mengagumi Thio Sam Hong. Bahkan Kaisar Zhu Yuansang karena tertariknya dia meminta Thio Sam Hong untuk menemuinya. Tapi Thio Sam Hong tidak seperti pendekar lainnya yang senang dan suka jika diminta menghadap ke Kaisar. Dia tidak mau datang meskipun Kaisar sudah mengeluarkan titah atau perintah sebanyak tiga kali.
Saat Zhu Li atau Raja Yan, saudara Zhu Bai diangkat menjadi Kaisar, dia juga tertarik pada Thio Sam Hong, dia seringkali mengundang para murid Thio Sam Hong dan menyuruh mereka menemukan gurunya. Menurut catatan sejarah, Zhu Li adalah seorang kaisar yang sangat kejam namun dia sangat segan, hormat dan mau memberikan penghargaan yang luar biasa pada Thio Sam Hong. Tapi Thio Sam Hong bersih keras tidak mau datang dan cuma mengirimkan sebait syair kepada kaisar melalui muridnya Sun Bi Yun.
Karena banyaknya versi dan perdebatan antara peneliti sejarah, tapi mayoritas pendapat mengatakan Zhang Sanfeng pendiri dan penemu aliran ilmu beladiri Neichia atau Neikung, yakni aliran ilmu beladiri yang memfokuskan keseimbangan dan energi Chi, yang didasarkan pada filsafat Taoist. Zhang Sanfeng mengajarkan ilmu beladiri Neichia ke beberapa muridnya, yang kemudian menjadi beberapa nama beladiri. Taichi ini adalah ilmu beladiri yang diajarkan Zhang Sanfeng pada Wang Zongyue. Lalu Wang Zongyue mengajarkan pada anak-anaknya, terus diturunkan secara turun-temurun hingga ke generasi Yang Luchan.
Dalam perkembangannya, ilmu beladiri Tai Chi ini terpecah menjadi beberapa aliran, diantaranya:
1. Aliran Chen, yang diturunkan oleh Chen Wangting (1580–1660)
2. Aliran Yang, yang diturunkan oleh Yang Lu-ch'an (1799–1872)
3. Aliran Wu/Hao, yang diturunkan oleh Wu Yu-hsiang (1812–1880)
4. Aliran Wu, yang diturunkan oleh Wu Ch'uan-yu (1834–1902)
5. Aliran Sun, yang diturunkan oleh Sun Lu-t'ang (1861–1932)
Dan Kelima aliran ini merupakan aliran utama yang dianggap asal-muasal ilmu Tai Chi.
Setelah berakhirnya masa Yang Luchan, seni beladiri Tai Chi makin terkenal saat Yang Chengfu, cucu dari Yang Luchan, menjadi juara turnamen beladiri sedaratan China pada tahun 1928. Saat itu Panglima Perang dari Partai Kuomintang Li Jing Lin, Zhang Zi Jiang, dan Fung Zu Ziang menyelenggarakan turnamen kungfu nasional dan mengundang seluruh ahli kungfu daratan China. Karena ada begitu banyak aliran seni beladiri di Cina saat itu, akhirnya dibagi menjadi dua kelompok: yang berakar dari Shaolin disebut aliran keras dan yang berakar dari Wudang disebut aliran halus. Turnamen tersebut suskes di ikuti oleh 600 peserta, dan mengakibatkan dua orang tewas dan puluhan luka berat. Untuk menghindari sesuatu yang tak diinginkan maka 12 orang yang tersisa, akan dipilih sebagai ahli kungfu terbaik:
Dari 12 orang itu diantaranya:
1. Yang Chengfu (Tai Chi),
2. Sun Lu-tang (XingYi),
3. Fu Chen Sung (BaGua),
4. Gu Ru Zhang (Shaolin),
5. Wan Lai Shen (Shaolin),
6. Li Shan Wu (Tan Tui),
7. Wang Shao Zhao (Cha Cuan).
Tahun 1945, Tai Chi makin terkenal di seluruh dunia, disaat Dr. Hu Yuen Chou atau Wu Van Cheuk, seorang dokter berusia 40 tahun murid dari Yang Cheng Fu, mengalahkan seorang petinju hebat Rusia dalam sebuah turnamen full-body-contact di Fut San, China. Saat itu Rusia sedang mengembangkan ilmu beladiri untuk personel militernya dan bermaksud mengujinya dengan mempertandingkan personel terbaiknya dengan ahli-ahli kungfu China. Saat itu Dr. Hu Yuen Chou bersedia bertarung bukan karena mau memperlihatkan ilmu KungFu Tai Chi, melainkan memulihkan kembali nama baik ilmu beladiri China. Dr. Hu Yuen Chou mengalahkan lawannya dengan TKO dalam 2 ronde, dimana lawannya lebih muda, lebih kekar, dan lebih besar.
Tahun 1970, Tai Chi kembali menjadi fenomenal saat Huang Hsing-hsien, seorang praktisi Tai Chi berusia 60 tahun, mengikuti turnamen gulat bebas di ring dan mengalahkan juara gulat profesional Asia: Liao Kuang-Cheng (28 tahun) dengan score 26-0. Huang Hsing-hsien, adalah seorang ahli kungfu dari aliran Bái Hè Chuán (Bangau Putih) yang kemudian belajar Tai Chi dari Cheng Man Ching (salah satu murid Yang Chengfu). Dia mempelajari ilmu beladiri sejak kecil, dan saat masih muda dia menjuarai banyak turnamen beladiri. Dan sejak menguasai Tai Chi ,ilmu beladiri yang dia kuasai sebelumnya, dia buang dan tidak mau menggunakannya lagi. Yang menarik adalah Huang Hsing-hsien dengan ilmu Tai Chi, mengalahkan Liao Kuang-Cheng tanpa sedikitpun memukul ataupun mencederainya. Luar biasa.
Dan di tahun 1956, Pemerintah China mengembangkan ilmu beladiri Tai Chi untuk menjadi senam nasional dengan memerintahkan dan menugaskan beberapa orang ahli, Tai Chi ini kemudian disebut Tai Chi Aliran 24. Itulah beberapa versi berbagai cerita tentang penemu ilmu beladiri Tai Chi. Kurang dan salahnya itu kebodohan dari kami sendiri, dan ada benarnya itu datangnya dari Allah SWT. Sekian penjelasan dari kami Tim Pea Masamba. Terima kasih sudah mengunjungi blog kami Pea Masamba.