Bagaimanakah yang dikatakan gitaris profesional dan gitaris yang cuman hobbi saja? Sekarang saya akan membahas tentang gitaris profesional dulu. Biasanya kita melihat atau menonton seseorang yang bermain gitar sangat bagus, pasti komennya, wouww dia orangnya Pro. Sebenarnya arti dari gitaris profesional adalah berkemampuan memainkan beragam musik dengan gitarnya, menerjemahkan ide-ide musik ke dalam karya, dalam arti lain juga adalah orang yang mencari nafkah dari permainan gitarnya, baik itu sebagai pengiring atau memainkan karyanya sendiri.
Seperti apa dikatakan gitaris Profesional? Bisa dikatakan sebagai performer, pemain, pendidik atau pengajar, kritikus musik seperti seorang juri di ajang musik, festival-festival musik atau kompetisi musik lainnya. Pemain gitar yang dikatakan sebagai player atau performer, biasanya punya jadwal manggung yang cukup padat, seperti gitaris akustik bernama Tommy Emmanuel, raja fingerstyle. Pemain gitar profesional one-man band, memainkan gitarnya untuk menciptakan efek perkusi. Bermain gitar di usia 4 tahun dan pada usia 6 tahun, Chet Atkins sebagai inspirasi-nya.
Banyak genre yang sudah dia mainkan seperti bluegrass, folk, dan jazz, tapi country fingerpicking adalah inti dari permainan gitarnya. Dia menggunakan thumbpick, plectrum, dan jari-jarinya dijuluki hybrid picking.
Sedangkan gitaris fingerstyle ternama lainnya seperti Andy Mckee, Michael Hedges, Adam Rafferty, Thomas Leeb, Don Ross, Mike Dawes yang jam terbang manggungnya padat juga, kalau di Indonesia ada Jubing Kristianto, yang bisa dibilang jadwal manggungnya itu minimal 4 kali sebulan, terus ada Tohpati, Balawan, Dewa Budjana, dia band gitaris ternama juga punya album instrumental sendiri, sampai -sampai mainnya ke luar negeri kolaborasi dengan musisi luar. Terus ada Eross Chandra, Andra Ramadhan, gitarisnya Dewa, Ian Antono, Eet Sjahranie, Pai Burman, dan banyak lagi.
Kalau untuk gitaris band profesional luar negeri yang padat jadwal manggungnya, seperti Slash (Guns N' Roses), Brian May (Gitaris Queen), Paul Gilbert (Gitaris Mr. Big dan Racer X) dan banyak lagi yang admin tidak sebutkan.
Nah sekarang apa perbedaan antara gitaris profesional dengan gitaris jago? Diatas sudah di jelaskan kalau gitaris pro itu seseorang yang menekuni permainan gitar dan musik yang mana sudah dijadikan sebagai pekerjaannya. Sedangkan kalau yang Jago, belum tentu profesional, permainan gitar atau musiknya pastilah bagus tapi tidak menekuni atau menggeluti pekerjaannya di bidang musik atau gitar.
Apakah pengamen itu termasuk gitaris profesional?
Pengamen di Indonesia belum bisa dikatakan gitaris profesional karena belum adanya sertifikasi musik di Indonesia, beda dengan luar negeri (khususnya Eropa), kebanyakan pengamen Indonesia bermain di jalanan, kadang baru sepenggal lagiu dinyanyikan, sudah pergi karena sudah diberikan uang, bahkan baru memulai menyanyikan sebuah lagu, sudah diberikan uang karena orang-orang disekitarnya tak mau diganggu. Beda lagi di luar negeri, kalau nggak salah ada sertifikasi khusus untuk jadi pengamen, jadi pengamen-pengamen jalanan di luar negeri memang mereka perform di jalanan kayak musisi jalanan, serasa mereka konser di pinggir jalan gitu dan kualitasnya juga sangat bagus.
Makanya kita sering melihat di video-video, pengamen jalanan di Eropa main musiknya bagus banget karena keahlian mereka telah tersertifikasi.
Contoh bentuk fotmat sertifikat musik di luar negeri.
Karena sertifikasi di Indonesia gak jelas makanya menjadi pengamen di Indonesia sangatlah gampang, asal megang gitar, bawa kecrekan sudah bisa jadi pengamen, seandainya ada sertifikat khusus mungkin bisa lebih meningkatkan status pengamen yang ada di Indonesia, tentunya kualitasnya tidak diragukan lagi. Jadi pengamen di Indonesia belum bisa di kategorikan sebagai gitaris profesional karena belum adanya standarisasi atau sertifikasi musik di Indonesia yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau stakeholder yang terkait.
Gitaris profesional kebanyakan sering berkolaborasi dengan musisi,disaat lagi membuat album, para musisi biasanya meminta pemain gitaris pro untuk mengisi suara gitarnya ke aransemen, komposisi, dll. Sangat jelas perbedaan antara Profesional dan Jago, profesional benar-benar menekuni seni musik, jadi bukan berarti yang profesional selalu lebih atau lebih hebat dari yang Jago, intinya yang profesional ini memang pekerjaannya di musik dan bemain gitar itu sudah pekerjaannya.
Kira-kira kalau teman-teman mau jadi yang mana, Gitaris Profesional atau Gitaris Jago?
Tapi ada juga yang cuman suka-suka atau sekedar hobbi saja, itu beda lagi untuk menyikapinya. Memang kalau mau jadi gitaris profesional harus meluangkan atau menghabiskan waktu sampai beribu-ribu jam dalam sebulan. Menjadi gitaris profesional tidaklah semudah yang dibayangkan, ada bebrapa faktor untuk menjadi seorang gitaris profesional dan tentunya punya bakat atau skill.
Jadi bagaimana tahapan-tahapan menjadi gitaris profesional:
1. Pelajari beberapa teori musik.
Yang harus diperhatikan adalah mempelajari beberapa teori musik. Ada beberapa hal dasar setiap pemain gitar harus tahu apa tujuannya, seperti: nilai not, catatan nama di fretboard , interval, kord dll akan membentuk kosakata sebuah musik.
2. Mengatur sesi latihan.
Idealnya setiap sesi latihan harus mencakup beberapa teori musik, teknik dan pelatihan telinga karena semuanya terkait dan berkontribusi terhadap pembangunan dan pengertian sebagai gitaris. Latihan lagu-secara rutin atau setiap hari, mungkin idelanya menghabiskan waktu 6 jam setiap hari.
3. Sering mendengarkan referensi lagu yang berbeda.
Ini bisa meningkatkan kreativitas dan akan menemukan teknik baru dan efek gitar yang tidak pernah didengar sebelumnya, jangan cuma mendengarkan gaya musik yang monoton saja atau satu genre saja, karena itu akan mematikan kreativitas seorang gitaris.
4. Bergaullah dengan pemain gitar yang lebih hebat.
Bergaul dengan master gitar, agar bisa mengetahui tekhnik-tekhnik yang dia gunakan.Banyak belajar dari mereka yang lebih berpengalaman dan sering bertanya pada mereka, melihat mereka bermain dan mencoba untuk meniru segala sesuatu yang mereka lakukan.
5. Belajar dengan les musik.
Lewat jalur pendidikan formal akan membantu kita belajar musik jadi terarah. Seorang guru yang baik bisa memastikan kalian untuk belajar kebiasaan yang tepat, tertata dan menetapkan tujuan untuk menjaga di tempo yang benar. Dan tentunya juga belajar di Youtube atau apalah, itu sangat membantu untuk meningkatkan skill, jadi tinggal di gabungkan antara les dan informasi diluar pelajaran guru.
6. Berlatih dengan metronome.
Karena musik merupakan perpaduan antara melodi dan irama. Metronom adalah juga alat yang sangat diperlukan untuk mengukur kecepatan dalam teknik bermain musik.
7. Mengajari orang lain bagaimana untuk bermain.
Jangan lupa dan pelit mengamalkan ilmu gitar ke orang-orang, dengan memberikan pengetahuan akan membuka banyak pintu dan membuat kalian berpikir berbeda tentang dunia musik.
Kalau gitaris yang suka-suka atau hobi saja, misalnya cuma main chord gitar aja sudah senang, ya nggak apa-apa juga, gak semua orang memilih jalur untuk jadi profesional. Jadi kalau cuma hobbi saja, latihan seadanya saja, atau cuman main sebentar, itu gak apa, asalkan konsentrasinya dalam latihan tidak terganggu. Sedangkan kalau gitaris Jago, pasti jam terbang latihannya banyak atau meluangkan waktu untuk latihan banyak juga.
Biasanya kita melihat video ada yang memainkan gitar sangat bagus, saking bagusnya, orang-orang terkagum-kagum, melongok karena main gitarnya begitu bagus, sangat enak di dengar, tangannya lincah. Pemain Jago juga menghabiskan beribu-ribu jam untuk latihan, jadi kita enggak tahu perjuangannya seorang pemain gitar dibalik satu lagu yang mereka buat, berapa lama waktu mereka habisin, kita gak tahu. Jadi untuk memainkan utuh satu lagu sampai lancar, bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, misalnya kalau gitaris klasik yang main repertoar sekitar 10-15 menit, bisa jadi memakan waktu setahun lebih cuma memainkan satu repertoar atau satu lagu yang tingkat kesulitannya sangat tinggi.
Jika ada lagu yang teman-teman sukai, kalian bisa belajar mengcovernya, misalnya kalian suka lagu A, lalu mencari melodi dan chordnya, tapi untuk awal-awal jangan dengan lagu yang sulit, mungkin mencari lagu yang chordnya cuma dikit. Bingung mencari chord, mengulik atau mencari melodi itu sudah biasa, sudah banyak panduan di daring tentang hal itu, intinya bunyi yang kita dengar, kita implementasikan di gitar dengan bunyi yang sama, kalau nggak mau ngikutin tutorial manapun, tak apa, yang penting berusaha mencari nada yang kita dengerin semirip mungkin, misalnya melodi dan chordnya.
Terus kalau mau menjadi fingerstyle, mulailah membuat aransemen sendiri, menggabung-gabungkan melodi dan chord yang sudah kita cari, sebisanya saja sesuai karakter atau style permainan gitar yang kita mampu dulu dan itu juga butuh waktu yang panjang, jadi bukan setelah belajar teknik, nyari-nyari chord, ketemu satu lagu, kita langsung bisa semua lagu, ya gak begitu juga. Karena setiap lagu, chordnya ada yang susah dan gampang. Kalau sudah berhasil mengcover satu lagu ke dalam fingerstyle, selanjutnya kita mengcover genre lain yang tingkat kesulitannya lebih sulit lagi, jadi jangan di satu genre saja kalau mau jadi gitaris handal. Jadi kesimpulannya kita harus belajar terus karena ilmu itu tidak ada habisnya.
Silahkan teman-teman, pilih saja mau kepingin memilih profesi sebagai gitaris sekedar jago saja atau profesional? Yang jelas ada 3 macam instrumen gitar yang bisa kita pilih, sukai atau tekuni yakni, gitar akustik nylon, akustik steel string dan gitar elektrik. Jika kita bisa menguasai semuanya itu lebih bagus lagi.
link nya mana gan
ReplyDelete